Berita TerbaruDokumentasiOktober 2023Wahyu Hidayat

Pj. Walikota Malang Tekankan Tantangan Birokrasi dan Esensi Pemimpin Perubahan

Malang – Hal itu disampaikan dalam penutupan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) angkatan X yang diadakan BPSDM Propinsi Jawa Timur di Pemerintah Kota Malang bertempat di Ubud Cottage Kota Malang pada Jum’at (29/9), Momen tersebut juga menjadi kesempatan Pj. Walikota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM bertemu dan bersilaturahmi dengan sekitar dua puluh enam pejabat administrator di lingkungan Pemerintah Kota Malang.

Didapuk memberikan sambutan, Pj. Walikota Wahyu banyak membahas tentang dinamika dan tantangan birokrasi serta esensi pemimpin perubahan. Menurutnya, di era sekarang aparatur sipil negara memiliki tugas dan tanggung jawab besar dalam menjawab dinamika dan tantangan birokrasi.

Wahyu, demikian akrab disapa menyinggung tentang upaya Pemerintah Pusat melalui Kemenpan RB untuk terus mendorong terciptanya birokrasi kelas dunia. Secara detail Wahyu mengatakan bahwa tiga poin penekanan yang perlu dilakukan dalam menjawab tantangan birokrasi yaitu melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Reformasi Birokrasi (RB), serta Zona Integritas (ZI).

“Pemerintah pusat melalui Menpan RB terus berupaya mendorong terciptanya birokrasi kelas dunia. Hal ini sesuai dengan arahan bapak presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang mana telah ditindaklanjuti oleh Kemenpan RB yang dituangkan dalam Permenpan RB Nomor 3 Tahun 2023 yang didalamnya terdapat roadmap reformasi birokrasi tahun 2020-2024,”.

“Ada 3 (tiga) sasaran yang dilakukan, pertama adalah Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), yang kedua Reformasi Birokrasi (RB), serta yang terakhir adalah Zona Integritas (ZI), “Jelasnya.

“Memaknai ketiga hal tersebut diatas tentu ini merupakan bentuk dinamisasi birokrasi yang sejalan dengan perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat. Tujuan besar nya tidak lagi berorientasi pada output tetapi sudah selangkah lebih maju yaitu berorientasi pada outcome yang artinya kualitas menjadi tolok ukur dalam suatu hasil pekerjaan. Inilah tantangan yang perlu kita hadapi sekarang yang mana kesemuanya ini adalah upaya kita bersama untuk menjawab ekspektasi semua pihak kepada kita sebagai penyelenggara birokrasi,” tegasnya.

Menyambung sambutannya, Pj. Walikota Wahyu berharap melalui Diklat PKA ini para peserta dapat menjadi pemimpin perubahan yang mampu menjawab segala tantangan yang menjadi dinamika birokrasi di era sekarang.

“Dari tantangan inilah yang sekaligus menjawab dinamika birokrasi yang ada sekarang, saya berharap saudara-saudara dapat memaknai PKA ini dengan sebaik-baiknya dan kembali ke perangkat daerah masing-masing menjadi seorang pemimpin perubahan,”.

“Inilah esensi yang harus saudara-saudara tangkap sebagai penyelenggara birokrasi, menjadi pemimpin perubahan yang berorientasi outcome menjadikan kualitas sebagai indikator penting yang nantinya menciptakan pelayanan publik yang berkualitas pula,” tutup Wahyu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *