Dokumentasi

Gowes Antara Hobi dan Kerja Cerdas Sutiaji

Malang – Beberapa tahun terakhir, gowes semakin menjadi primadona di kalangan masyarakat baik hanya untuk sekedar olahraga maupun penyaluran hobi. Dewasa ini, di kalangan birokrasi dan pejabat publik, gowes dipandang sebagai cara efektif untuk melakukan evaluasi program kerja sekaligus mendekatkan diri kepada masyarakat.

Beberapa Kepala daerah menangkap dinamika ini menjadi sebuah langkah solutif dalam bekerja dan berkarya sehingga menjadi tren baru setelah sebelumnya istilah blusukan muncul di awal era kepemimpinan Presiden Jokowi, baik saat menjabat sebagai Walikota, Gubernur, sampai menjadi Kepala negara.

Pun demikian dengan Walikota Sutiaji, juga menjadikan gowes sebagai hobi dan sarana kerja cerdas. Perkembangan digitalisasi dan tingginya ekspektasi masyarakat terhadap keberhasilan kepemimpinannya, membuat pria berkacamata ini semakin serius memacu dan memotivasi jajarannya untuk terus meningkatkan outcome kinerjanya.

Terlebih memasuki masa akhir periode, Sutiaji berharap target kinerja nya yang tertuang didalam RPJMD 2018-2023 dapat terealisasi dengan baik dan manfaatnya benar-benar bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat Kota Malang.

Untuk itu di awal tahun 2023, beberapa langkah konkret sudah dilakukan samsutiaji. Dimulai pada hari Selasa yang lalu, Walikota Sutiaji melakukan kunjungan ke beberapa Kelurahan untuk melihat sejauh mana peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Tidak berhenti disitu, pada Jum’at (6/1) Sutiaji mengajak semua kepala perangkat daerah untuk gowes bersama dan mengunjungi wilayah Kelurahan Lesanpuro dan Kedungkandang.

Menurut Sutiaji, langkah ini sebagai bentuk komitmen Pemerintah untuk selalu hadir dan menggali permasalahan-permasalahan di masyarakat yang nantinya akan ditindaklanjuti pemecahannya oleh perangkat daerah yang bersangkutan.

“Mulai Hari ini saya ajak semua kepala daerah untuk turun bersama, menggali permasalahan yang ada di masyarakat, kemudian ini jadi tugas dan fungsi siapa, jadi apa yang ditemukan hari ini maksimal hari Rabu besok sudah bisa di eksekusi dan dilaporkan, saya akan minta laporannya sehingga nampak percepatan penanganannya. Ini sebagai bukti dan komitmen kami bahwa negara harus hadir dan memberikan solusi bagi masyarakat.

Lebih lanjut, pria berkacamata ini juga menjadikan gowes sebagai kegiatan rutin setiap hari Jum’at dan meminta kepada kepala perangkat daerah untuk terus hadir dalam kegiatan gowes dan mengosongkan kegiatan untuk fokus menggali permasalahan yang ada di masyarakat.

“Kegiatan sambang warga ini InshaAllah akan kita rutinkan setiap hari Jum’at, rencananya 2 titik kelurahan, dan saya sudah instruksikan ke semua kepala perangkat daerah mengosongkan jadwal dan kegiatan, bersama-sama kita fokus menggali dan memecahkan masalah. Contoh hari ini kita sudah banyak menemukan permasalahan, ada stunting, ada infrastruktur, ada sarana prasarana dan InshaAllah itu menjadi semangat memperbaiki kinerja kita.

Saat ditemui rekan-rekan media, pria ramah ini juga menyampaikan rasa terimakasihnya atas peran media dalam kolaborasi hexahelix yang menjadi kekuatan di era kepemimpinannya. Sutiaji juga mengharapkan informasi dari media sebagai salah satu mitra dalam mensukseskan pembangunan di Kota Malang.

“Saya mengucapkan terimakasih pada panjenengan sekalian, bahwa dalam balutan bingkai hexahelix peran media sangat kami butuhkan. Informasi yang diberikan tentunya menjadi literasi yang positif bagi kami”.

Sutiaji juga berikan bantuan untuk warga

Di sela-sela kegiatan gowes, Walikota Sutiaji berkesempatan mengunjungi beberapa warga di Kelurahan Lesanpuro dan Kedungkandang. Didampingi Sekda Kota Malang dan Kepala perangkat daerah, Sutiaji dengan ramah berdialog serta menyerahkan bantuan secara langsung.

Tercatat 7 warga dikunjungi oleh orang nomor satu di Kota Malang ini. Ketujuh warga tersebut memiliki kondisi dan permasalahan berbeda, diantaranya penderita ODGJ, penderita stunting (gizi buruk), penyandang disabilitas, serta penderita stroke.

Menanggapi hal tersebut, Walikota Sutiaji meminta Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial memberikan penanganan pada 7 warga tersebut sesuai dengan kasus yang diderita. Terkait dengan stunting, Sutiaji juga mengingatkan Posyandu di tiap-tiap wilayah untuk terus memberikan edukasi dan pendampingan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *