Berita TerbaruHeadline

Hantarkan 6000 Pelajar Kelas 9 Ujian Nasional, Dikbud Gelar Istighotsah

Ridho orang tua akan menjadi pintu keberhasilan anak. Itu pesan Walikota Malang Sutiaji saat memberi santapan ruhani kepada 6000 lebih siswa siswi kelas 9 se kota Malang. Acara yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, ditujukan untuk memberikan pembekalan dan penguatan ruhani kepada siswa siswi SMP se kota Malang yang akan mengikuti ujian akhir sekolah. Acara yang digelar di masjid Jami’ Agung kota Malang (minggu, 1/3 ’20), juga menghadirkan orang tua siswa serta Gus Ali Mustofa Asady selaku motivator sekaligus menghantarkan panjatan doa dan istighotsah.
“Bersegeralah anak anakku untuk mohon maaf kepada ke dua orang tuamu, kepada Bapak Ibu gurumu, dan juga saling bermaafan dengan teman temanmu. Itu akan jadi jalan memudahkan kalian semua dalam menggapai cita, pada khususnya menyambut ujian akhir nantinya, “pesan ustadz Sutiaji, demikian Walikota Malang tak jarang disapa warganya.
Secara khusus, Walikota Malang juga meminta Dikbud kota Malang untuk meneruskan dan mentradisikan kegiatan doa bersama seperti itu. Ini positif, dan seyogyanya pula, penanaman nilai nilai ruhani terus digalakkan. Secara khusus memang kepada siswa siswi yang akan menempuh ujian akhir sekolah, namun lebih daripada itu, santapan ruhani seperti ini juga dibudayakan dan dihidupkan dalam proses belajar mengajar. Pesan Walikota yang juga alumni IAIN malang tersebut.
Zubaidah, KaDindikbud Kota Malang menginformasikan, giat doa bersama, bermunajat dan beristighotsah sebelumnya juga telah dilakukan dan menyasar pejabat dan ASN di lingkungan Pendidikan dan Kebudayaan kota Malang. “Ini kami gelar, karena kami sadar, bahwa kami tidaklah sempurna, masih ada kekurangan. Maka kami sandarkan pada muaranya kepada Sang Pencipta, agar dalam setiap langkah bahkan permasalahan yang muncul senantiasa melahirkan hikmah terbaik, “ujar Zubaidah.
Acara istighotsah menghantarkan siswa siswi kelas 9 se kota Malang, yang juga menghadirkan para orang tuanya, menjadikan masjid Agung Jami dan alun alun Merdeka Malang, dipenuhi rona baju putih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *