Dokumentasi

Banjir Kembali Datang Sutiaji Langsung Ancang-ancang

Malang – Meningkatnya curah hujan di Kota Malang beberapa hari terakhir kembali membawa dampak. Selain banyak genangan air di beberapa ruas jalan, dampak lebih parah dirasakan oleh warga perumahan de cluster nirwana pandanwangi.

Banjir menyerang warga perumahan pada Rabu (8/2) sore kemarin. Hujan lebat yang mengguyur mengakibatkan naiknya debit air sampai seukuran bahu orang dewasa. Air pun mulai masuk ke rumah-rumah warga dan menimbulkan kepanikan warga perumahan de cluster nirwana.

Salah seorang warga Nurcholis menuturkan, banjir mulai datang sekitar pukul empat sore dan mulai menggenangi rumah-rumah warga. Nurcholis pun langsung berinisiatif untuk menghubungi Kalaksa BPBD Kota Malang dan juga menghubungi Walikota Malang.

Nurcholis menambahkan kejadian banjir ini seperti rutinitas tahunan yang dialami warga perumahan de cluster. Tahun lalu di bulan Maret, banjir juga menyerang perumahan ini dan menyebabkan kerusakan kendaraan pribadi beberapa warga.

Mendapati kejadian ini, Walikota Sutiaji langsung membatalkan beberapa agenda dinas yang semestinya dihadiri, Sutiaji memilih untuk merespon dan meninjau langsung lokasi banjir di salah satu perumahan di Pandanwangi itu.

Bersama jajaran terkait, orang nomor satu di Kota Malang ini langsung memetakan permasalahan dan penyebab banjir yang terjadi. Sejurus kemudian, pria yang hobi bulutangkis ini langsung menuju ke pabrik karet yang lokasinya membelakangi perumahan de cluster nirwana.

Sutiaji pun langsung ancang-ancang melakukan penanganan banjir ini. Setelah berkomunikasi dengan pengelola pabrik karet, Sutiaji langsung memerintahkan DPUPRKP Kota Malang untuk melakukan normalisasi sungai di sekitar bangunan pabrik karet itu.

Ditemui setelah peninjauan, Sutiaji menyampaikan dirinya langsung memerintahkan jajaran terkait mulai lurah, camat dan perangkat daerah terkait untuk bergerak, melakukan pemetaan dan tindakan penanganan. “Kami langsung memerintahkan semuanya untuk bergerak memeriksa disini, mulai pak lurah, camat dan perangkat daerah,” urainya

Sutiaji menjelaskan masyarakat merupakan obyek utama yang perlu untuk ditangani terlebih dahulu. Pria berkacamata ini berharap masyarakat yang terdampak dapat langsung tertangani terlebih sudah tiga kali kejadian banjir terjadi di de cluster nirwana ini.

“Yang perlu dilakukan pertama kali adalah bagaimana masyarakat yang terdampak dapat tertangani dengan baik karena ini sudah terjadi tiga kali. Tentunya nanti BPBD harus memeriksa asal-usul nya sehingga perlu untuk segera dilakukan tindakan normalisasi sungai,” ucap Sutiaji.

Lebih lanjut, Sutiaji menyebutkan terdapat dua langkah normalisasi sungai. Yakni pengerukan sedimen, dan yang kedua adalah pelebaran. Untuk penanganan ranah kedua, pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas.

“Dan itulah yang kami lakukan, dengan berkirim surat ke BBWS. Jadi kami tidak menolerir ketika ada bangunan yang menghalangi, tapi tetap pendekatannya persuasif, dengan minta izin, dan akses jalan nanti kita kasih karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak, tetapi semua bisa terfasilitasi dengan baik,” tutupnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *