Berita TerbaruDokumentasiHeadline

Ngaji Bareng Sutiaji di Bea Cukai Malang

Ngaji bareng Walikota Malang, menjadi salah satu agenda yang digelar oleh Kantor Bea Cukai Malang. Kalau sebelumnya dihelat bagdha (setelah) dhuhur, maka kali ini Walikota Malang didaulat untuk memberikan materi pada pengajian dhuha yang bertempat di Masjid Baitut Taqwa Bea Cukai, jalan Jakarta, Malang (15/9 ’19). Mengambil tema From Zero to Hero, selain menghadirkan Walikota Sutiaji, pengajian lintas komunitas tersebut, juga menghadirkan Abah
Ustadz Sutiaji, demikian Walikota Malang juga biasa disapa warganya, menegaskan bahwa manusia diciptakan sebagai pemimpin (pemenang, red). “Maka dari titik nol, yang itu bisa diartikan sejak dilahirkan, atau dalam pemahaman pada saat diposisi yang terendah, sesungguhnya secara fitrah manusia memiliki kekuatan besar untuk jadi seorang sukses (hero), “ujar Sutiaji.
Yang jadi masalah, manusia tidak mutlak meyakini itu. Selalu ada kegamangan, karena kuasa Allah senantiasa dikalahkan dengan logika manusia sendiri. Atau fikiran kita masih pada batasan duniawi, sehingga tidak mampu menembus rahasia Illahi. Tegas Walikota Malang yang alumni IAIN malang tersebut.
Bahwa jatuh bangun dalam hidup itu biasa. Disanalah ada rahasia sang khalik. “Seperti perjalanan saya sendiri. Tak akan mengira bisa menduduki jabatan Kepala Daerah, meskipun pada saat masih sekolah dulu, saat melintas di depan rumah dinas Walikota Malang sempat tercetus di fikiran bahwa suatu saat saya akan berada di sana. Tapi jejak perjalanan karir, saya tempu dari bekerja selaku penulis resensi buku, jadi pengusaha bulu cock, hingga Allah memberi amanat untuk jadi kepala daerah saat ini, “urai Pak Aji.
Ditegaskan Walikota yang tetap berdakwah subuh dari masjid ke masjid ini, bahwa untuk jadi hero itu bisa, jika sandarannya adalah iman ke Allah. Tinggalkan sesuatu yg ragu ke yg tidak ragu dan rencana Allah selalu lebih baik. Dinyatakan pula, bahwa literasi keagamaan tidak selalu sebanding dengan pengamalan keagamaan, tapi pengalaman keagamaan akan selalu sebanding dengan pengamalan keagamaan.
Diujung dakwahnya, Walikota yang getol menguatkan pendidikan karakter ini menegaskan kita tidak bisa jadi hero klo nggak bisa memenangi diri sndiri. Dan ada 3 (tiga) kunci yang perlu saya titipkan agar kita bisa menggapai kesuksesan, yakni harus ada keyakinan, harus punya cara (strategi), dan bersatu (tidak akan kuat kalau tidak berjamaah).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *