M
“Terima kasih, kami telah diberikan bantuan cara mengatasi ketersediaan air bersih yang mana itu sesuai dengan komitmen dan konsistensi RPJM Daerah. Kajian ini akan kami gunakan untuk membuat kebijakan-kebijakan ke depan,” tutur Walikota Sutiaji mengapresiasi.
Menurut Walikota Sutiaji, Adanya sumur resapan menjadi jalan keluar guna menyerap limpasan air hujan serta menjamin ketersediaan air. Hal ini juga praktis mampu mengurangi titik banjir di Kota Malang. Sumur resapan, imbuhnya, telah menjadi proritas dan komitmen bersama dalam menjaga lingkungan di tiap-tiap kelurahan di Kota Malang.
“Saya minta konsentrasinya di sumur resapan. Saya minta per kelurahan minimal 10 sumur resapan. Agar ketersediaan air semakin hari semakin bagus,” pungkasnya.
Kegiatan serah-terima tersebut diakhiri dengan penandatanganan dokumen KKMA-RA oleh Walikota Sutiaji yang juga disaksikan langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Malang dan Kepala Bappeda, juga perwakilan dari IUWASH Plus dan YLHS di Ruang Rapat Walikota, Balaikota Malang.
Menurut Ketua YLHS, Suroso, membangun sumur resapan menjadi penting guna meningkatkan debit ketersediaan air. Idealnya dibutuhkan 1.400 sumur resapan guna meningkatkan debit air di Clumprit. Dalam kesempatan tersebut, IUWASH Plus dan YLHS juga memaparkan percontohan 15 sumur resapan yang telah digarapnya di Kabupaten Malang. (sfr)