Wawali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko melakukan penanaman perdana pisang Cavendish di Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar, Jawa Timut, Selasa (21/01). Penanaman tersebut, merupakan kolaborasi antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Pemerintah Kabupaten Blitar dengan PT Great Giant Food (GGF) dalam pengembangan kawasan holtikultura berorientasi ekspor.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menekan defisit neraca perdagangan nasional. Pemerintah pun terus mendorong pengembangan produk-produk yang memiliki daya saing dan potensi ekspor yang tinggi, seperti produk sektor pertanian yang berkontribusi terbesar ketiga dalam Produk Domestik Bruto (PDB), setelah sektor industri dan perdagangan.
“Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan, dalam konteks ekonomi yang paling utama adalah mendorong ekspor dan investasi untuk menyelesaikan defisit tersebut,” ujar Susiwijono. Sektor pertanian juga merupakan sektor yang mengalami surplus di saat sektor lain mengalami defisit neraca perdagangan. Pada bulan Agustus 2019, sektor pertanian tercatat mengalami surplus sebesar US$ 0,34 atau tumbuh sebesar 12% dari tahun sebelumnya.
Usai menanam pisang Cavendish, acara kemudian dilanjutkan dengan penanda tangan MOU antara Bupati Blitar Rijanto dan PT GGF dengan perjanjian kerjasama antara PT Nusanatara Segar Abadi (NSA), anak perusahaan PT GGF dan kemudian selanjutkan diserahkan kepada perwakilan kelompok tani setempat. Bupati mengatakan, PT NSA telah menanamkan investasi tanam pisang Cavendish pada lahan seluas 120 hektare di Desa Ngaringan Kecamatan Gandusari yang dikelola langsung oleh PT NSA. “Investasi itu mampu menyerap empat ratus pekerja dengan gaji di atas UMK” ujar Rijanto.
“Potensi pengembangan di sini saja 80 hektare, nanti akan menyusul Kecamatan Gandusari, Doko, Selorejo dan Kesamben,” tegas Bupati Blitar.