Hasil temuan lapangan (4/11 ’19) oleh satgas DPUPR saat beroperasi di jalan Sukarno Hatta (depan ruko SBC), terpotret 2 avur ambles dan menyumbat saluran. “Selain material batu, juga ditemukan tumpukan sampah. Kelihatannya satu dua titik, tapi dampaknya banyak karena ini saluran utama juga, “ungkap Hadi Santoso, Kepala DPUPR Kota Malang, penuh prihatin.
Sebelumnya, diperiode Oktober 2019, ada 30 titik yang dinormalisasi. Ke 30 titik itu merupakan titik rawan terjadi genangan. Di antaranya, wilayah Sumbersari, Merjosari, Tlogomas, Galunggung, Sawojajar, Sukun, Klojen, Mojolangu dan wilayah lainya. FTerakhkir Satgas DPUPR menutup bulan Oktober lalu dengan melakukan normalisasi di saluran air di kawasan jalan Sunan Kalijaga Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Di sana lagi-lagi pejuang drainase itu, menemukan berbagai jenis sampah yang menyumbat, seperti sampah plastik, sampah rumah tangga dan jenis sampah lainnya.
“Setiap bulan rata-rata kami menormalisasi saluran air antara 25 sampai 30 titik saluran air yang tersumbat. Penyebabnya berbagai macam, ada sampah dan penyempitan. Makanya perlu dan kesadaran, jika tidak, tentu masyarakat sendiri yang akan menerima dampaknya kalau terjadi bencana, “urai Soni, demikian Ka DPUPR akrab disapa.
Mengawali bulan Nopember, laskar DPUPR kembali memotret kondisi utilitas lingkungan yang tertumpuki sampah. Kalau sudah begitu, bagaimana kota ini bisa terbebas dari genangan ? Yuk bangun kesadaran lingkungan seiring perbaikan secara terus menerus infrastruktur.
Avur Tak Berfungsi Karena Buang Sampah Seenaknya
0
33
33