Berita TerbaruHeadline

Walikota Malang : Kota Malang Ramah Lansia

Walikota Malang Drs. H. Sutiaji menjadi keynote speaker Mental Health Seminar yang diselenggarakan dalam rangka Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke 24 di Akasia Ballroom, Savana Hotel, Jl. Letjen Sutoyo 30-34 Malang. Kota Malang sangat berkomitmen dalam penguatan lansia. “Jadi Malang itu ramah anak juga ramah lansia. Kita akan siapkan, yang sekarang kan sudah ada beberapa taman ya, yang itu ramah lansia. Ini salah satu juga mendukung ke arah sana.” Ujarnya.

Peningkatan jumlah lansia dengan berbagai masalah kesehatannya, menjadi tantangan untuk mempersiapkan lansia yang sehat dan mandiri, agar meminimalisir beban bagi masyarakat dan negara. Terlebih di masa pandemi covid-19 ini, lansia merupakan kelompok yang paling rentan, berisiko terpapar covid-19. Lansia menjadi kelompok yang paling rentan karena penurunan sistem imunitas tubuh dan cenderung multipatologis sehingga lebih berisiko menderita kefatalan akibat covid-19, sehingga memerlukan langkah-langkah perlindungan dan pencegahan di semua tatanan, dengan melibatkan masyarakat, terutama keluarga. Berdasarkan data proyeksi BPS tahun 2019, penduduk lansia di indonesia adalah 9,75% atau sekitar 27 juta jiwa. Angka ini diperkirakan akan menjadi 12,54% atau 35,5 juta jiwa di tahun 2025, dan akan terus meningkat di tahun 2035 sebesar 16,77% atau 51 juta jiwa. Hal ini menunjukan bahwa kondisi demografis Indonesia sudah menuju penuaan populasi.

Selanjutnya terkait gizi lansia, Walikota sangat peduli akan hal ini. “Pemeriksaan secara rutin ya, masalah tensi, masalah kadar gula, masalah penyakit-penyakit yang kronis maupun penyakit-penyakit yang banyak, yang lansia itu kan ada gula ya, ada hipertensi, terus ada sesak, maupun rematik ini selalu kita awasi. Jadi penguatan itu diantaranya” tegas Pak Aji panggilan akrab Walikota Malang.

Dalam keynote speaker Mental Health Seminar tersebut Walikota Malang Sutiaji menyampaikan pesan bagaimana menseimbangkan antara kebutuhan jasmani dan rohani. ”Jadi orang yang tidak banyak kecewa. Tidak banyak berharap pada anak, pokoknya dia target hidupnya yang biasa-biasa saja” pungkasnya. (EM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *