Berita TerbaruHeadline

Walikota Sutiaji Buka Creativetalks Pojok Literasi Edukasi Bagi Generasi Milenials Di Kota Malang

Malang – Kementerian Komunikasi dan Informatika RI kembali menggelar literasi kepada publik yang dikemas dalam bentuk Creativetalks Pojok Literasi dengan tema “Merencanakan Keuangan Millenials” yang diselenggarakan hari Kamis (10/10) di Loteng Resto & Teppanyaki Bar Jalan Bandung no. 5 Malang.

Walikota Malang, H. Sutiaji berkesempatan hadir dan membuka secara resmi acara yang diikuti 150 orang generasi milenials di Kota Malang itu.

Dalam sambutannya, Walikota yang kerap disapa Pak Aji tersebut memberikan apresiasi dan menyampaikan ucapan terima kasih atas terpilihnya Kota Malang sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan. “Hal ini menunjukkan bahwa Kota Malang memang telah diakui sebagai kota yang memiliki generasi yang kreatif; sehingga banyak kementerian atau lembaga yang melaksanakan kegiatan di kota kita demi peningkatan sumber daya manusia kreatif di Indonesia” ujarnya.

Pak Aji juga menambahkan bahwa kedepan kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkesinambungan karena hal ini mampu memberikan manfaat positif bagi pengembangan ekonomi kreatif khususnya yang berbasis digital di Kota Malang.

“Kita sadari bersama bahwa generasi muda kita sudah sangat melek IT dan segala transaksi keuangan mereka lakukan dengan sistem online; sehingga literasi seperti yang dilaksanakan pada hari ini penting untuk diikuti agar memberikan efek yang positif khususnya untuk pengembangan jiwa enterpreneur berbasis teknologi (technopreneur)” tegasnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Septriana Tangkary, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekononian dan Maritim Kementerian Kominfo RI menjelaskan bahwa pihaknya ditunjuk untuk memegang tanggung jawab sebagai pelaksana diseminasi dan edukasi melalui seluruh saluran komunikasi yang tersedia kepada generasi muda sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) No. 9 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Komunikasi Publik.

Generasi milenial hari ini menggunakan internet untuk melakukan segala jenis transaksi, dari transportasi, membeli makan, jalan-jalan, hingga berbelanja pakaian dan kebutuhan sehari-hari melalui internet. Hal ini memiliki dampak positif dan negatif tersendiri. Dampak positifnya adalah pergerakan generasi milenial menjadi sangat cepat, karena bertransaksi lewat internet menghilangkan berbagai hambatan dan limitasi yang muncul ketika bertransaksi secara fisik. Misalnya, mereka tidak perlu menghabiskan waktu dan usaha banyak hanya untuk melihat-lihat barang di toko. Selain itu, internet juga memberikan akses terhadap pasar yang lebih luas. Namun di sisi lain, budaya digital dan penggunaan internet untuk transaksi ini telah membuat generasi milenial sangat konsumtif.

“Strategi yang dibangun oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik melalui kegiatan creativetalks yang menyasar millenial ini adalah sebagai forum untuk mengembangkan wawasan dalam rangka meningkatkan pemahaman kaum millenial terhadap perencanaan keuangan” kata Septriana Tangkary. (Ts)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *