Berita TerbaruDokumentasiHeadline

Dialog Walikota dan KAHMI Malang

Bersinergi. Kata itu yang hadir usai pertemuan antara Walikota Sutiaji dengan presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Malang. Semangat saling berbagi kental terpancar dalam forum yang berjalan gayeng di ruang rapat Walikota Malang (28/1 ’19). “Saya memang membuka ruang untuk berbagi pemikiran dengan semua organisasi kemasyarakatan dan juga organisasi keagamaan yang ada di kota Malang. Seperti dengan rekan rekan KAHMI hari ini (28/1 ’19), karena saya percaya semakin banyak sumbangsih pemikiran semakin mudah dan semakin kuat pembangunan di kota Malang, “ujar Pak Aji, demikian walikota Malang akrab disapa.
Sementara itu Lutfi J. Kurniawan selaku koordinator KAHMI menyampaikan pertemuan yang tergelar tiada lain untuk menegaskan komitmen KAHMI dalam mendorong pemajuan pembangunan yang berorientasi masyarakat. “Hari ini kami sampaikan beberapa catatan pemikiran dan hal hal krusial yang perlu ditangani oleh Pemerintah Kota Malang, antara lain berkaitan dengan kemacetan dan penguatan regulasi di bidang penggunaan lahan. KAHMI kota Malang memandang masalah tersebut adalah hal yang urgen, “tegas Pria yang juga pendiri Malang Coruption Watch (MCW).
Senada dengan apa yang dititipkan KAHMI, Walikota Sutiaji juga sepakat pentingnya penguatan regulasi tentang tata ruang Kota. “Ini memang bukan pekerjaan yang mudah, tapi bukan berarti tidak bisa. Termasuk keinginan rekan rekan KAHMI agar publik mengetahui peruntukan tata ruang kota. Kita telah punya aplikasi yang namanya SiPetarung (Sistem Pengelolaan Tata Ruang). Masyarakat bisa akses, “ujar Sutiaji.
Kepada presidium KAHMI kota Malang, Sutiaji juga menjabarkan konsep dan program The Future of Malang yang meliputi Malang City Heritage, Malang Creative, Malang Halal, Malang Service, Malang Nyaman dan Malang 4.0. Ke 6 hal tersebut akan bergerak secara simultan, dan Walikota Malang mengajak KAHMI untuk ikut mewujudkannya. “Setidaknya kontrol, awasi dan beri masukan kami. Bahkan bicara Malang Service, saya akan bersikap tegas sesuai koridor perundangan yang ada. Saya zero tolerance untuk pelanggaran perundangan dan insya Allah tidak ada beban, “tegas suami Widayati Sutiaji tersebut.
Atas solusi kemacetan yang menjadi bahan dialog, Sutiaji menyampaikan pilihan pilihan kebijakan, antara lain, penggunaan angkutan massal. “Pilihannya bisa LRT atau Sky Rail, diperkirakan membutuhkan pembiayaan sekitar 8 – 9 triliun. Ada pun untuk pilihan Tol Tengah Kota, itu harus sinergi bersama kota Batu, “tutur pria ramah ini.
Dengan didampingi Kabag Humas, pada forum tersebut, Walikota Sutiaji juga menginformasikan ketertarikan Presiden Jokowi terhadap program Lelang Kinerja dan juga pengembangan ekonomi kreatif di kota Malang. “Bahkan untuk pengembangan bidang IT, Presiden berharap bisa terpusat di kota Malang, “ujar Sutiaji. Pada kesempatan tersebut, Pak Aji juga menitipkan pesan kepada KAHMI untuk mampu membumikan konsep Din dan Dunia secara harmonis serta belajar filosofi Paku. “Kita hiduplah seperti paku. Paku akan menyesuaikan berapa besar yang dipasak. Karenanya ada paku cor, paku payung, paku baja, paku kecil, dan yang lainnya, dan penggunaannya menyesuaikan penampang atau media yang akan dipaku, “tutur Walikota Malang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *