Berita TerbaruDokumentasiHeadline

Sinergi Antar Pemangku Kepentingan dalam Kebijakan Pembangunan Malang Raya

Malang – Jumat (18/01) Wali Kota Malang H.Sutiaji didampingi oleh Wawali Bapak Sofyan Edi Jarwoko menghadiri seminar Sinergi Antar Pemangku Kepentingan dalam Kebijakan Pembangunan Malang Raya dan Launching Rubrik Klinik Kebijakan Publik yang bertempat di Gedung Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Seminar Sinergi ini dihadiri juga oleh Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, Wakil Walikota Batu Punjul Santosa, Wakil Bupati Malang, Sanusi, Rektor Universitas Brawijaya (UB), Prof. Nuhfil Hanafi AR., Dekan Fakultas Ilmu Adminitrasi, Prof. Bambang Supriyono.

Turut hadir juga Sekretaris daerah dari ketiga wilayah Malang raya (Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu) beserta kepala OPD terkait dari Malang Raya.

Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Nuhfil Hanafi dalam sambutannya menyampaikan bahwa beberapa Universitas di Malang Raya sudah memiliki jumlah mahasiswa yang terhitung besar atau banyak se-Indonesia. Nuhfil juga menyatakan bahwa Universitas Brawijaya oleh Kemenristekdikti telah dipromosikan dan diproyeksikan menjadi Universitas kelas dunia, melihat banyak mahasiswa berasal dari luar negeri yang berkuliah di Universitas Brawijaya.

“Oleh karenanya saya berharap nanti kedepannya akan menjadi pemikiran bagi Ibu Wali Kota Batu, Bapak Wali Kota Malang, serta Bapak Bupati Malang” Harap Prof.Nuhfil Rektor UB.

Dalam seminar sinergi ini Wali Kota Malang H.Sutiaji sebagai narasumber pertama menyampaikan pentingnya pemerintahan yang kolabolatif. “Bahwa Bupati Malang, Wali Kota Batu, dan Wali Kota Malang adalah khalifah yang bagaimana memiliki kewajiban harus memakmurkan alam semesta atau memakmurkan masyarakatnya, jadi tidak bisa dipisah-pisahkan antar kavling lagi, karena Kota Malang-Kota Batu-Kabupaten Malang adalah satu yaitu Malang Raya.” ujarnya.

Sutiaji Menambahkan bahwa, memang tiga daerah ini memiliki potensi masing-masing, Kota Batu dengan potensi wisatanya yang tinggi, Kabupaten Malang dengan potensi SDA nya yang tinggi, serta Kota Malang dengan potensi Heritage dan Kulinernya. Sutiaji berharap meskipun kita terbentuk dalam tiga daerah yang berbeda, namun kita tetap satu bahasa dan satu bangsa, jangan sampai kita terpecah. Wali Kota Malang menambahkan bahwa komponen dalam pembangunan masyarakat saat ini adalah akademik (termasuk perguruan tinggi), Pemerintah (sebagai regulator) dan Media.

“Tentunya kalau kita sanggup berkolaborasi, mau tidak mau ya kita harus saling membuat satu kesatuan irisan yang jelas, salah satu diantara kolaborasi ini adalah kawasannya yang jelas” papar Sutiaji Wali Kota Malang.

Pada akhir seminar, Dekan Fakultas Ilmu Administrasi, Prof.Dr.Bambang Supriyono memaparkan rangkuman dari seminar bersama tiga kepala daerah ini. “Baru kali ini tiga kepala daerah disertai OPD berkumpul dan benar-benar Malang Raya menjadi Baiti Jannati (Rumahku Surgaku)” ujar Bambang.

Dekan FIA UN tersebut menambahkan bahwa memang destinasi wisata ada di Kota Batu dan Kabupaten Malang, namun support dari usaha wisata tersebut ada di Kota Malang. “Esensi dari pemerintahan daerah adalah pelayanan pada daerah itu sendiri” pungkasnya.(AR)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *