Malang- Pemerintah Kota Malang menggelar Pembinaan Penjaga Tempat Ibadah dan Penjaga Makam pada hari Selasa, 23 Oktober 2018 bertempat di Hotel Savana Malang. Pembinaan yang diikuti oleh 300 peserta ini akan berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 23 Oktober sampai dengan 25 Oktober 2018.
Kegiatan ini dihadiri oleh Walikota Malang Drs. H. Sutiaji, Wakil Walikota Malang Ir. Sofyan Edi Jarwoko, Kabag Kesra Drs. Ali Mulyanto, MM., Ketua DMI (Dewan Masjid Indonesia) KH Mas’ud Ali, Ketua Komisi D DPRD Kota Malang dan anggota komisi D DPRD Kota Malang.
“Maksud dan tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan motivasi kerja dengan memadukan konsep duniawi dan ukhrowi sehingga dapat terwujud sosok penjaga tempat ibadah dan penjaga makam yang sepenuhnya mengabdikan diri untuk usaha dan dakwah dalam memakmurkan masjid dan melakukan kegiatan social keagamaan.” Ucap Ali Mulyanto dalam laporan kegiatannya.
Marbot adalah istilah yang diberikan kepada seorang yang bertanggungjawab mengurus keperluan langgar/surau atau masjid, terutama yang berhubungan dengan kebersihan lingkungan tempat ibadah tersebut. Adakalanya, seorang marbot juga mengurusi hal-hal yang berurusan dengan ibadah, seperti azan, menjadi imam cadangan.
Selanjutnya Drs. H. Sutiaji Walikota Malang menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Malang terus menerus berupaya semaksimal mungkin agar tatanan hidup dan kehidupan di Kota Malang dapat menjalankan kegiatan sesuai dengan agama yang dianut. “Marbot bertugas untuk bagaimana menjaga kesucian masjid, karena seringkali melihat masjid yang tempat wudhunya belum sesuai syar’i, misalnya ada yang menginjak sesuatu yang najis dan menginjakkan ke masjid maka ini tanggung jawab marbot masjid.” ujarnya
Diakhir sambutan Sutiaji juga menghimbau mengenai anjuran gerakan Rp 1000,- per hari per Kartu Keluarga yang mana jumlah RT di Kota Malang tidak kurang dari 300 ribu RT. Hal ini nantinya akan ditujukan kepada saudara-saudara yang sedang mendapat musibah. (CC)
