Berita TerbaruDokumentasiHeadline

Angkutan Udara Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kota Malang Bulan Mei 2018

Malang – Senin (4/6) Rutin setiap awal bulan, BPS Kota Malang menggelar rilis inflasi kota malang bulan April 2018 di Kantor BPS Kota Malang.

Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Malang Dwi Handayani Prasetyowati menyampaikan ada sepuluh komoditas utama yang menjadi penyumbang inflasi di bulan Mei 2018. Diantaranya, kenaikan harga angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, telur ayam ras, daging ayam ras, bawang merah, apel, tahu mentah, sepeda motor, anggur dan emas perhiasan. Angka inflasi Kota Malang lebih tinggi dibandingkan angka inflasi Jawa Timur. “Inflasi Kota Malang bulan Mei sebesar 0,29 %, Harga tiket pesawat sangat mempengaruhi angka inflasi. Berbeda dengan Surabaya dengan jumlah maskapai yang banyak, harga tiket pesawatnya lebih terjangkau. Sedangkan Malang maskapainya sedikit, sehingga harga tiket pesawat cenderung mahal. Angkutan Udara Mengalami kenaikan harga sebesar 20.16% memberikan andil terbesar pada kenaikan inflasi Mei sebesar 0,4061%” ujarnya Dwi Handayani dalam paparannya.

Namun jika dibandingkan pada periode yang sama tahun 2017, Persentase perubahan IHK MEI 2018
Terhadap bulan MEI 2017 sebesar 2,37 persen. Bila dilihat pada tahun 2017, inflasi pada saat lebaran justru lebih rendah dibandingkan angka inflasi saat bulan Ramadan. Hal itu dikarenakan pada saat Ramadan tahun lalu ada kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL). Tingkat konsumsi masyarakat Kota Malang yang mulai meningkat jelang lebaran ini, akan sangat berpengaruh pada angka inflasi bulan Juni ini. Inflasi Kota Malang bulan Mei merupakan yang tertinggi kedua setelah kota Sumenep diantara kota/kabupaten di Provinsi Jawa Timur.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Malang, Dudi Herawadi yang juga Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang melihat, inflasi yang disebabkan oleh kenaikan tarif transportasi udara akan sulit dikendalikan. Pasalnya, tarif pesawat juga dipengaruhi oleh nilai rupiah terhadap dolar. “Beberapa waktu yang lalu nilai tukar rupiah terhadap dolar cukup tinggi, sementara tarif transportasi udara juga ditentukan oleh tarif tengah kurs rupiah. Sehingga ini akan berpengaruh pada tarif batas atas dan tarif batas bawah pesawat,” ujar Dudi. (EM)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *