Berita TerbaruDokumentasiHeadline

Polres Malang Kota Apresiasi Kinerja BPBD Kota Malang

Malang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang bersama dengan Polres Malang Kota beserta jajaran lainnya, Rabu (26/4) menggelar Upacara Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional Tahun 2017 di Halaman Kantor Balai Kota Malang.

Upacara ini dihadiri Plt Wakapolres Malang Kota, Kompol Abdul Kholik, Sekretaris Daerah Kota Malang, Idrus serta beberapa kepala SKPD di lingkungan Pemkot Malang.

Dalam sambutannya Kompol Abdul Kholik mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara berisiko tinggi terhadap bencana alam. Kondisi geografis Indonesia yang terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik dunia, berakibat pada ancaman bencana gempa bumi, tsunami, hinggagerakan tanah. Disamping itu, kurang lebih 5.590 daerah aliran sungai (DAS)  yang terdapat di Indonesia yang berisiko terkena bencana banjir.

“Berbagai bencana itu dapat terjadi sewaktu-waktu tanpa bisa diprediksi, maka untuk mengurangi resiko bencana, saat ini yang bisa dilakukan adalah meningkatkan kesadran dan membangun kewaspadaan terutama di titik-titik potensi bencana utamanya wilayah yang dilalui aliran sungai, mengingat saat ini kita memasuki perubahan cuaca ekstrim yang terjadi secara global,” kata Kompol Abdul Cholik

Berdasarkan hasil kajian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) jumlah jiwa kirban bencana kategori sedang hingga tinggi tersebar di 34 provinsi mencapai 71.740  jiwa. 

Bahkan, sepanjang tahun 2016, sudah terdapat 2.342 kejadian bencana dimana 92 persen bencana didominasi banjir, longsor, serta puting beliung.

“Begitu pula dengan Kota Malang, berdasarkan indeks risiko bencana Indonesia tahun 2013, diketahui terdapat 6 jenis potensi bencana alam yang dapat menimpa dengan kelas risiko sedang dan tinggi.  Jenis bencana alam tersebut antara lain,  banjir,  pohon tumbang, tanah longsor,  dan lainnya,” ungkapnya.

Selain itu bencana non alam seperti kebakaran permukiman  gedung, epidemi penyakit dan konflik sosial juga berpotensi terjadi di Kota Malang.Aku

“Karena itu pekerjaan ini bukan pekerjaan sederhana dan bukan pekerjaan yang mudah,  karena melibatkan aspek sosial budaya, dan teknis secara simultan,” tuturnya.

Kompol Abdul Kholik dalam kesempatan itu juga mengajak seluruh unsur baik dari pemerintahan,  masyarakat maupun dunia usaha, untuk melakukan koordinasi, komunikasi dan sinergitas dalam menyusun perencanaan yang komprehensif dan terpadu guna merencanakan langkah-langkah atau upaya tanggap darurat bencana.

“Selain itu, perlu juga meningkatkan partisipasi, dan membangun budaya gotong royong, kerelawanan serta kedermawanan dari para pemangku kepentingan baik ditingkat pusat maupun daerah, mengkaji kemampuan penunjang system peringatan dini, evakuasi, serta penunjang tanggap darurat, sekaligus mengetahui tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana,” ungkapnya.

Apel hari kesiap siagaan nasional ini, lanjut Kompol Abdul Kholik diharapakan bisa menjadi momen guna membangun dan mengembangkan pandangan serta pemahaman para stake holder dalam pencegahan dan pengurangan resiko bencana sekaligus memperkuat koordinasi dan sinergisitas seluruh komponen.

“Pada kesempatan ini,  saya sampaikan apresiasi dan terima kasih yang tinggi kepada BPBD Kota Malang beserta tim siaga bencana dan stake holders atas kerjasama,  dukungan serta usahanya didalam mengedukasi masyarakat tentang perlunya kesadaran, kewaspadaan  dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.  Kerja siang dan malam saudara merupakan bukti komitmen rasa cinta kemanusian dan cinta negeri ini,” pungkasnya.

Upacara Hari Kesiapsiagaan juga diwarnai dengan simulasi bencana dari BPBD Kota Malang dan berbagai stake holder terkait. (Sa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *