Berita TerbaruDokumentasiHeadline

Workshop Program Urban Farming, Bersama PKK Kota Malang

Malang – seiring meningkatnya kesadaran masyarakat perkotaan (kaum urban) akan hidup sehat serta semakin terbatasnya lahan kota untuk bercocok tanam yang berakibat pada banyaknya masyarakat perkotaan melakukan aktivitas urban farming yang merupakan konsep memindahkan pertanian konvensional ke pertanian perkotaan, maka tim penggerak pkk kota malang mengadakan Workshop bertema “Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi Melalui Program Urban Farming Bersama PKK Kota Malang” di Ruang Sidang Balaikota Malang, senin (13/3)

Menurut Hj. Farida Moch. Anton, dalam sambutannya menyampaikan dengan program urban farming seperti inilah nantinya diharapkan dapat menjadi titik tolak terbangunnya kesadaran akan arti penting dari urban farming sebagai aktivitas yang berkontribusi terhadap terwujudnya ketahanan pangan serta mengurangi dampak inflasi; sehingga daya beli masyarakat meningkat dan mereka mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik. “Saya berharap kepada para peserta untuk memanfaatkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, agar apa yang diperoleh dari kegiatan ini, nantinya dapat diterapkan di lingkungan masing-masing dan disebarluaskan kepada masyarakat ”, ujarnya.

Dalam kesempatan ini Dudi Herawadi dari kepala kantor perwakilan Bank Indonesia Malang menyerahkan secara simbolis program sosial Bank Indonesia untuk pengembangan program urban farming kota Malang.

Dalam acara ini hadir 3 narasumber Workshop yaitu , Edi Prio Pambudi, asisten deputi moneter dan neraca pembayaran deputi koordinator ekonomi makro dan keuangan Kemenko Perekonomian, Dudi Herawadi dari kepala kantor perwakilan Bank Indonesia Malang dan Mrs Eva dari Badan Sertifikasi TUV NORD Jerman. Workshop dihadiri para Ketua tim penggerak pkk kecamatan dan Kelurahan se-kota malang.

Materi mengenai koordinasi pengendalian inflasi dan pengembangan produksi dilahan lokal TPID Malang disampaikan oleh Bapak Edi Prio Pambudi. “Gejolak harga cabai rawit merah yang berlanjut kini, sumber masalah sebenarnya adalah karena produk-produk olahan yang semakin meningkat”, ujar Edi. (Db)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *