Keberlanjutan pembangunan islamic centre dipertanyakan MUI Kota. (Itu) terungkap saat Pengurus MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang langsung dipimpin ketuanya, KH. Baidlowi Muslich, melakukan kunjungan ke Walikota Malang di Ijen 2 (sabtu, 6 Agustus 2016).
“Penting kami pertanyakan, karena MUI mewakili ummat sangat mengharapkan kota Malang memiliki dan sudah seharusnya memiliki islamic centre, “ujar KH. Baidlowi Muslic.
Ditambah KH. Baidlowi, pada saat tim Litbang MUI Pusat melakukan kunjungan kerja ke MUI Kota Malang, salah satu catatan pentingnya merekomendasikan agar MUI Kota Malang mendorong dan mendukung secara maksimal pendirian islamic centre di kota Malang. “Kehadiran islamic centre akan menjadi pusat kajian islam dan diharapkan mampu mereduksi aliran aliran radikal yang jauh dari nilai islam yang rahmatan lil’alamin, “tegas Ketua MUI Kota Malang.
Silaturahmi Pengurus MUI dengan Walikota Malang, dukungan dan konfirmasi rencana pembangunan Islamic Center.
Abah Anton, Walikota Malang, merespon positif dorongan dari MUI Kota Malang. “Sejak awal rencana dan pemikiran untuk membangun Islamic Centre, kesemuanya diarahkan untuk pemberdayaan ummat. Karena kehadirannya akan mampu dikembangkan menjadi pusat edukasi tentang keislaman, tempat wisata religi, kegiatan manasik, pusat kajian ekonomi, tumbuhnya simpul simpul ekonomi baru sekaligus dapat dipergunakan untuk sekretariat MUI, “ujar Abah Anton. Bahkan Pak Dhe Karwo, Gubernur Jatim, yang justru awal awal menitipkan pesan agar di kota Malang terbangun islamic centre dengan masjid yang memiliki kekhasan. Demikian dituturkan Walikota Anton.
Jajaran pengurus MUI Kota Malang yang juga didampingi Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang, juga berencana akan melakukan silaturahmi dengan Ketua DPRD Kota Malang, guna mendorong terbangunnya islamic centre di kota Malang. “Kami percaya, dewan sebagai pembawa aspirasi rakyat akan mendukung segera dibangunnya program ini. Kalau enggak malah aneh, “ujar KH. Baidlowi.
