Berita TerbaruHeadline

Wawali dan Kapolres Malang Kota Resmikan Festival Ramadan 2016 di TKBJ

15 wawali4 15 wawali3 15 wawali2 15 wawali

Malang – Bertempat di Taman Krida Budaya Jawa Timur, Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji, Kapolres Malang Kota, AKBP Decky Hendarsono, dan pimpinan Jawa Pos membuka Festival Ramadan 2016, rabu (15/6).

Acara yang diisi dengan lomba ceramah dari da’i dan lomba musik Islami cilik ini diikuti oleh peserta dari berbagai daerah seperti, Jombang, Jember, Ponorogo, Malang dan Surabaya.

Para da’i cilik dengan gaya yang lucu nan imut mencoba bertausiyah kepada masyarakat dengan mengangkat tema ketertiban lalu lintas di jalan raya.

Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji, dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini menggugah anak agar berprestasi dalam bidang dakwah.

Dijelaskan pula, tema ketertiban lalu lintas sangat pas dengan visi Kota Malang yang akan menjadi kota transit wisata, karena perilaku sopan di jalan mampu mewujudkan Malang Kota Bermartabat.

“Kota Malang akan muncul talenta baru yang bisa dijadikan objek wisata. Karena jika ini terealisasi maka tiga daerah, Kota Malang, Batu dan Kabupaten Malang bisa menjadi agenda wisata dengan ciri khas sendiri,” tukasnya.

Kepada Jawa Pos, Sutiaji menegaskan, sebagai salah satu pilar demokrasi, media ini mampu menyajikan informasi yang berimbang dan baik kepada masyarakat.

“Kehadiran Jawa Pos bisa menjadi mediator dan katalisator baik di Forpimda Kota Malang, maupun masyarakat lain, apalagi saat ini sudah masuk era informasi dan globalisasi,” tuturnya.

Kapolres Malang Kota, AKBP Decky Hendarsono, mengatakan, acara ini merupakan hal yang sangat mulia, karena mencari bibit da’i, bibit muda patrol sehingga bisa menjadi kebanggaan bersama.

“Harapannya semua bibit da’i dan pemusik Islami ini bisa berjaya di level nasional,” kata Decky.

Dijelaskan, saat ini peran media sosial sangat besar, karena itu harus ada kompetisi yang baik dengan memanfaatkan hal itu.

Kapolres juga mengingatkan kepada semua anak-anak agar tidak bermain petasan, karena selain berbahaya juga melanggar undang-undang.

“Selain itu bapak ibu yang akan mudik, rumah yang akan ditinggal harus dikunci dengan baik,” imbuhnya.

Tak hanya itu, masyarakat harus waspada terhadap kejahatan di jalanan seperti copet, jambret dan semacamnya. Caranya, dengan tidak memancing para penjahat dengan tidak memakai perhiasan yang berlebihan, tas yang mudah dicopet dan sebagainya.

“Selain itu harus patuh lalu lintas utamanya pengendara motor dengan pakai helm, jangan hanya alasan jarak dekat lalu tidak pakai helm, termasuk SIM,” tukasnya.

Decky juga berharap agar masyarakat memanfaatkan Panic Button, sebagai bagian dari mencegah kejahatan. “Kalau ada kejahatan silahkan pencet panic button, anggota saya dalam waktu 10 menit akan datang,” pungkasnya (Sa).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *