Berita TerbaruHeadline

Umi Farida Resmikan Malang Fashion Street Festival 2016

3 fas on6strit 3 fas on5strit 3 fas on3strit 3 fas on2 strit 3 fas on stritBertempat di Jalan Simpang Balapan, Kecamatan Klojen, Minggu (3/4) sore, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Malang, Hj. Farida Dewi Suryani, membuka dan meresmikan festival fashion pertama di Kota Malang dengan nama ‘Malang Fashion Street Festival 2016’ yang diprakarsai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar).

Dalam momen istimewa yang juga satu rangkaian perayaan HUT ke-102 Kota Malang itu, sebanyak 102 model dan desainer dari Malang, Pasuruan, Lumajang, dan sekitarnya turut andil memeriahkan festival tersebut.

Umi Farida, dalam sambutannya menjelaskan jika dunia fashion saat ini berkembang dengan baik dan menjadi subsektor penggerak industri kreatif.

“Fashion saat ini menjadi lokomitif industri kreatif dan mampu menambah nilai di bidang ekonomi,” kata Umi Farida.

Istri Wali Kota Malang, HM Anton, itu menyebut dunia fashion mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 54 persen dan memiliki nilai tambah di industri kreatif sebanyak 44,3 persen.”Sektor ini didukung oleh beberapa pilar yakni sumber daya manusia, industri, teknologi, lembaga pembiayaan,” tandasnya.

Dijelaskan pula, metamorfosa dunia fashion, membuat sektor ini mengalami pergeseran, dari awalnya kebutuhan menutup aurat menjadi kebutuhan akan gaya dan trend manusia. “Kegiatan hari ini, merupakan sebuah terobosan baru, dimana biasanya ditampilkan dimana fashion saat ini bisa dinikmati segala kalangan,” imbuhnya.

Umi Farida juga menekankan adanya sinergitas antara dunia fashion dengan pariwisata, karena jika dua elemen itu dipacu maka Kota Malang mampu menawarkan objek wisatanya dari berbagai aspek, tidak hanya segi keindahan alamnya, namun juga ditopang induatri kreatif, suasana yang nyaman dan juga dukungan regulasi dari pemerintah.

Sementara itu, desainer kelas dunia, Samuel Watimena yang juga hadir dalam acara itu mengaku cukup kagum dengan desainer Malang. “Kreatifitasnya dalam menggunakan kain tradisional sangat patut diapresiasi. Hal ini tidak lepas dari binaan Umi Farida dan Disbudpar,” kata Samuel Watimena.

Para kreator busana di Kota Malang, sambung Samuel, harus bersyukur karena pemerintah sudah memberikan dukungannya dalam hal fashion. “Karena itu selain kreasi perlu juga inovasi lain seperti branding dan juga pemasaran,” tukasnya. (Sa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *