Atas kegamangan para guru SMA dan SMK atas peraturan yang mengarahkan kewenangan pembinaan, pengurusan serta pengelolaan SMA/SMK menjadi otoritas Pemerintah Provinsi, Walikota Malang H. Moch. Anton, saat melakukan proses peletakan batu pertama masjid SMK Negeri 13 Malang di Perum Villa Bukit Tidar Merjosari, sabtu 5 Desember 2015, memberikan pembekalan agar tidak ada keresahan. “Fokus dalam pelaksanaan tugas, terus berkreasi dan inovatif, dan saya percaya bila ada catatan positif serta dalam rangka membangun kesinambungan sistem tentu tidak akan ada perubahan yang radikal, “ujar Abah Anton didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Zubaidah.
Sementara itu, pada akhirnya Keluarga Besar SMKN 13 Malang akan dapat melaksanakan kegiatan peribadatan dengan nyaman dengan adanya pembangunan Masjid An-Nuh. Pembangunan masjid yang rencananya akan dibangun tiga lantai ditargetkan selesai dan dapat digunakan pada tahun ajaran 2016/2017, dengan menelan biaya sekitar 858 juta rupiah. Pembangunan masjid An-Nuh ini merupakan gagasan kepala SMKN 13 Malang Dra. Husnul Chotimah, M.Pd yang merasa miris melihat anak didiknya kesulitan melakukan ibadah apalagi pada sholat Jum’at. Belum lagi adanya keluhan dari warga sekitar.
Bangunan masjid seluas 149 meter persegi ini selain akan digunakan pusat aktivitas kegiatan keagamaan juga digunakan sebagai tempat pembelajaran dan juga penggalian ilmu agama. Hal itu terlihat dari maket pembangunan masjid dimana pada lantai dua akan dibangun perpustakaan khusus berisi literatur religi.
Dalam sambutannya Walikota Malang sangat mengapresiasi apa yang telah diperbuat oleh kepala SMKN 13 Malang dan akan berjanji membantu pelaksanaan pembangunan Masjid An Nuh hingga selesai.
“Kami namakan masjid SMKN 13 Malang ini dengan nama An-Nuh karena terinspirasi oleh kekuatan Nabi Nuh yang menyelamatkan umatnya dengan kapalnya. Hal ini juga merupakan bentuk identitas sekolah kami yang memiliki jurusan pelayaran,” jelas kepala SMKN 13 Malang, Husnul Khotimah dalam sambutannya.
